Vrydag 07 Junie 2013

Lebih Untung Mana, Developer, Kontraktor atau Supplier?

Lebih untung mana, menjadi developer, kontraktor atau supplier? Mungkin itu yang selama ini menjadi pertanyaan kita. Dalam suatu perjalanan, di mobil kami pernah membicarakan ini antara saya, teman saya seorang direktur perusahaan developer properti dan teman satunya seorang kontraktor
Ada sebuah riset menarik tentang hal ini, kebetulan saya temukan di www.proyekindonesia.com/. Riset yang menggunakan pendekatan secara faktuil berdasarkan data rasio profitabilitas operational margin dan ROE (Return On Equity). Meskipun masih ada beberapa rasio profitabilitas yang lain. Dua rasio ini dianggap (oleh penulisnya) cukup mewakili. Dipilih ROE karena ROE adalah indikator utama rasio profitabilitas. Maksudnya jika ROE baik maka rasio yang lain juga baik. ROE adalah tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada. Rumus ROE = Laba bersih / Total Ekuitas (modal). ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan pemegang saham untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalani.
Pengen tahu mana yang lebih menguntungkan, menjadi developer, kontraktor ataukah supplier? Mari kita simak hasilnya.
Dalam riset ini, masing-masing antara perusahaan Kontraktor, Developer (Owner), dan Supplier / Produsen diambil sample. Ini untuk memetakan kondisi rasio profitabilitas tiga pelaku utama proyek. Data-data diambil dari laporan keuangan salah satu broker di BEI (Bursa Efek Indonesia). Adapun metode statistik yang dipakai adalah “rata-rata / average”. Sample yang diambil pun tidak banyak, hanya beberapa yang mudah-mudahan mewakili. Kemudian dibandingkan unsur rasio profitabilitas dengan data tingkat risiko yang mereka hadapi dalam menjalankan bisnis mereka. Kita lihat saja korelasinya. (Data dalam prosentase). 
Berdasarkan data-data di atas, mari kita coba simpulkan beberapa fakta dalam point-point berikut: 
1. Rata-rata operational margin, tertinggi Developer dan terendah Kontraktor. 
2. Rata-rata ROE, tertinggi kontraktor dan terendah Developer. 
3. Operasional margin tertinggi adalah supplier semen disusul depelover dan yang terendah adalah kontraktor swasta, supplier kabel, dan kontraktor BUMN. 
4. ROE tertinggi adalah produsen semen lalu supplier sanitair merk TOTO. Sedangkan ROE terendah adalah Produsen Aluminium merk INDAL, supplier keramik, dan Developer. 
5. Perusahaan paling stabil dan tinggi dalam meraih keuntungan adalah perusahaan produsen semen dan supplier sanitair merk TOTO 
6. Perusahaan yang tetap memberikan keuntungan cukup pada masa krisis keuangan global 2008 adalah Kontraktor BUMN, Supplier semen, supplier besi rakitan Lionmesh, Supplier sanitair merk TOTO, dan supplier kaca merk Asahimas 
7. Perusahaan paling terpuruk selama masa krisis keuangan global adalah supplier kabel, supplier aluminium, supplier keramik, dan kontraktor swasta. 
Secara operational keuntungan kontraktor itu kecil. Hal in mungkin disebabkan oleh banyaknya risiko yang terjadi pada kontraktor. Penyebab lainnya yang mungkin adalah tingkat kompetisi yang begitu ketat. ROE lebih tinggi mungkin karena kontraktor tidak memerlukan modal yang cukup besar dalam menjalankan usahanya. Adanya uang muka dalam proyek menyebabkan tidak diperlukannya modal yang besar. Lebih tingginya rasio ROE juga bisa disebabkan adanya penghasilan lain-lain kontraktor tersebut. Walaupun lebih tinggi dari operational margin, namun ROE kontraktor masih di bawah rata-rata produsen. 
Kontraktor BUMN umumnya sudah mencadangkan biaya risiko (risk contigency) sekitar 2-5% tergantung dari analisis risikonya di luar keuntungan. Sehingga jika tidak ada risiko yang terjadi di luar dugaan atau risiko terkendali dengan baik, maka rencana keuntungannya relatif terjaga dikisaran 5-10%. Jika ada risiko tinggi yang terjadi, maka rencana keuntungan akan berubah menurun bahkan merugi. Untuk kontraktor swasta apalagi menengah ke bawah kemungkinan tidak mencadangkan. Sehingga ketika terjadi risiko tinggi yang tak terkendali, kontraktor itu umumnya merugi dan rasio profitabilitas turun.

8 Bencana Kondisi Terburuk

November 2011 silam, kita dikagetkan dengan bencana ambruknya jembatan di Kutai Kertanegara yang melintasi Sungai Mahakam. Bencana ini menewaskan sedikitnya 4 orang dan puluhan lainnya luka. Faktor penyebab ambruknya telah pernah kita posting disini. Bencana tersebut menjadi sebuah pelajaran, kegagalan dalam membuat konstruksi bangunan bisa berakibat fatal. Runtuhnya bangunan adalah salahsatu resiko dari gagalnya struktur. Dunia mencatat, ada beberapa kesalahan dalam pembuatan konstruksi yang berujung tragedi tragis dan mematikan. Dari itu, dalam membuat sebuah bangunan, haruslah melewati tahap perencanaan yang matang dan pengerjaan yang ekstra hati-hati dan pengawasan ketat. 
Tragedi Quebec City Bridge
Telah banyak terjadi dalam sejarah, bencana yang diakibatkan gagalnya struktur bangunan. Selain itu, bencana juga bisa diakibatkan kurangnya perhatian dan kecermatan dalam pengerjaan. Berikut ini beberapa bencana terburuk dalam sejarah yang berhubungan dengan bangunan seperti dikutip dari Construction Digital, Sabtu (21/4/2012) :
1. Bendungan Teton
Bendungan Teton jebol pada 1976. Bendungan yang dibangun pemerintah federal Amerika Serikat di tenggara Idaho ini pecah saat pengisian pertama pada 5 Juni. Air yang mengalir deras dari bendungan menewaskan 11 orang dan menenggelamkan lebih dari 13 ribu ekor sapi, dengan kerusakan diperkirakan mencapai USD2 miliar.
Tanah yang berpori dan fondasi yang retak merupakan penyebab kolapsnya bendungan. Bendungan kosong hanya dalam beberapa jam, setelah 2 juta meter kubik air per detik tumpah ke ngarai di Sungai Teton. Kegagalan proyek bendungan membuat pemerintah Amerika memberlakukan peraturan yang lebih ketat untuk proyek serupa di negara tersebut.
2. Menara Pendingin Willow Island
Sebuah menara pendingin untuk pembangkit listrik dengan tinggi 430 kaki dibangun di West Virginia, Amerika, pada 1978. Namun kelalaian dan pekerjaan yang mengambil jalan pintas menyebabkan tewasnya 51 jiwa. Beton dan perancah yang buruk disebut sebagai faktor utama di balik kegagalan struktural.
3. Quebec City Bridge
Pembangunan Quebec City Bridge pada 1907 berakhir dengan tragedi. Saat pembangunan jembatan yang dibangun di atas Sungai St Lawrence ini, para pejabat mengabaikan fakta perhitungan awal untuk jembatan sebesar 8 juta poundsterling. Akibatnya, 75 pekerja tewas ketika jembatan runtuh dan jatuh ke sungai di bawahnya.
4. Chicago Crib
Saat para kru mengerjakan sebuah terowongan air ke Chicago pada 1909, kebakaran terjadi di tempat penyimpanan air pada musim dingin. Peristiswa ini menewaskan 60 pekerja dan membakar puluhan lainnya. Banyak pekerja yang tenggelam atau mengalami hipotermia karena mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api.
5. Hyatt Regency
Saat pesta dansa sambil minum teh digelar di Hyatt Regency, Amerika Serikat, pada Juli 1981, ratusan orang berkumpul di bagian luar bangunan. Saat acara digelar, hotel belum satu tahun dibuka untuk umum.
Namun pesta ini berubah menjadi tragedi setelah kesalahan struktur bangunan membuat lantai empat hotel menimpa kerumunan orang yang ada di bawahnya. Salah satu tragedi bangunan paling mematikan di Amerika ini menewaskan 114 orang dan melukai 200 orang.
6. Mesin Derek di Kota New York
Sebuah mesin derek runtuh di pusat kota New York pada 2008. Peristiwa ini menewaskan enam pekerja bangunan dan satu perempuan yang berada di sekitar lokasi. Penyelidikan menemukan bahwa para pekerja lalai saat proses pekerjaan. Mereka hanya memasang empat tali yang telah usang, dari rekomendasi yang seharusnya delapan tali.
7. Lotus Riverside Complex
Pada 2009, sebuah bangunan perumahan vertikal yang baru selesai dibangun, runtuh di Shanghai, China. Peristiwa ini menewaskan satu pekerja konstruksi. Setelah melakukan penyelidikan dalam waktu lama, akhirnya ditemukan bahwa galian buangan di sekitar lokasi pembangunan membuat sungai runtuh dan menjenuhkan tanah di sekitarnya. Akibatnya tanah menjadi tidak stabil. Kesebelas kerangka di proyek yang tersisa dalam proyek itu segera diselidiki.
8. Tacoma Narrows Bridge
Saat dibuka pada 1940, jembatan ini merupakan jembatan gantung terpanjang ketiga di dunia. Namun empat bulan kemudian, Tacoma Narrows Bridge runtuh dengan cara yang dramatis. Angin dengan kecepatan 40 mph menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai kepakan aeroelastik, beresonansi hingga ke bagian struktur jembatan. Akibatnya, jalan di jembatan pecah dan runtuh hingga ratusan meter ke ngarai di bawahnya. (rhs)

5 Kesalahan dalam melapisi dak/atap dengan Waterproof


Kebocoran dak atap sekecil apapun tetap saja membuat plafon menjadi rusak dan menjadikan kita frustasi dengan keadaan tersebut. Apalagi dengan terpasang interiaor atap yang tadinya sesuai dengan warna dan akhirnya menjadikan pemandangan yang tidak nayaman pada atap rumah kita, dan lantaipun menjadi basah dan tak nyaman di gunakan berkumpul keluarga.
Meskipun fungsi dari Waterproof adalah sebagai pelindung kebocoran yang ada di rumah anda. Tetapi masih banyak sekali yang mengeluhkan akan kebocoran di rumah. Sebagian besar yang lainya ada yang menyalahkan bahwa produk yang di jual di pasaran adalah dibawah standar. Padahal bisa jadi dalam penggunaan dan pemasangan yang salah. Berikut ini 5 kesalahan dalam melapisi atap dengan waterproof.
1. Salah Persepsi
Waterproof memiliki masa waktu kadaluarsa dalam fungsi perlindunganya, yang sifatnya tidaklah abadi. Banyak yang menganggap area yang sudah di lindungi dengan Waterproof selamanya tidak akan bocor. Padahal dalam masa waktu kurang-lebih 2 tahun fungsi Waterproof akan tidak seperti saat awal pelapisan. Jadi lakukan penggunaan Waterproof setiap 2 tahun sekali, agar tetap terhindar dari kebocoran. 
2. Salah Alamat
Mengetahui titik bocor iini sangatlah penting, jangan sampai salah alamat penentuan terhadap kebocoran yang ada. Apabila titik bocor dak parah, jangan langsung melapisi dengan menggunakan Waterproof, jika tejadi keretakan pada genteng, maka lakukan penambalan terlebih dahulu dengan menggunakan semen, kemudian jika sudah tertutup rapat, sudah kering tambalanya, bebas dari debu yang menempel yang menghalangi tempelnya Waterproof pada atap, dan tidak ada lumut pun yang menghalangi. Barulah di lapisi dengan Waterproof. 
3. Salah Waktu
Jika semalam terjadi kebocoran pada rumah anda, jangan sampai melakukan pengecatan/ melapisi dengan Waterproof pada pagi harinya. Area yang mau diberi waterproof harus kering bukan dalam kondisi basah. Jika kondisi masih mendung maka tutuplah pada bagian yang bocor dengan menggunakn plastik atau terpal, untuk menanggulangi kebocoran. Setelah sempurna kering maka barulah di lakukan pelapisan dengan menggunakan waterproof. 
4. Salah Bahan
Beda bahan, beda aplikasi. Ada 5 jenis bahan dasar Waterproof, yaitu Bitumen, semen, polimer, akrilik, dan membran. Bitumen dan semen membutuhkan bahan tambahan lapisan pelindung (screed protection), karena dia tidak dapat di ekspos, tetapi tahan terhadap air menggenag. Sedangkan akrilik, polimer, dan membran, tidak tahan dengan genangan air. Hanya kelebihan dari ketiganya dari sisi elastisitas, tahan UV, dan tahan cuaca. 
5. Salah Pengerjaan 
Cara pengerjaan Waterproof yang benar adalah seperti ini: bersihkan dari permukaan dari kotor atau sesuatu yang menghalangi temperlnya pelapis anti bocor, kemudian lakukan pelapisan dengan menggunakan kuas/ rol dengan 2 kali lapis. Pertama secara vertikal, tunggu sampai kering, kemudian lakukan kembali dengan arah Horizontal. Jarak antara lapisan satu dengan lapisan lainya adalam kurang-lebih 4 jam. Ini di lakukan agar lapisan berbentuk anyaman yang kuat. Lindungi lapisan yang belum kering dari hujan kurang-lebih selama 4 jam.

Bila Anda menginginkan hasil waterproofing yang maksimal, jangan lakukan 5 kesalahan diatas.
 
dikutip : http://developerdankontraktor.blogspot.com/2012/05/5-kesalahan-dalam-melapisi-dakatap.html

RUMUS MEMBUAT BETON BERKUALITAS

Bagaimana rumus mencampur material dalam membuat beton berkualitas? Ini mungkin sering menjadi pertanyaan bagi mereka yang awam dengan ilmu teknik sipil. Disisi lain, kita sering menemukan istilah K pada beton yang diiringi dengan angka, misal K300, K275 dan K lainnya. Sejatinya istilah ini untuk menunjukkan kualitas beton dimaksud. Kualitas ini menentukan kemampuan dan kekuatan beton. Bila sebuah bangunan dibangun dengan beton yang kualitasnya dibawah standar yang dibutuhkan, dikhawatirkan kekuatannya tidak bertahan lama, bahkan mungkin membahayakan bagi pemakainya. Kualitas beton ini didapatkan selain dari ketepatan dalam memilih material yang digunakan, juga dari takaran material dalam pencampuran. 
Batu Split, Bahan Material Beton
Nah, bagaimana rumus takaran material dalam melakukan pencampuran bahan beton, berikut ini rumusan berdasarkan standar nasional Indonesia atau SNI : 
A. Beton K100 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87 diperlukan bahan :
1. Portland cement 247,000 kg
2. PB 869 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 999 kg
4. Air 215 Liter
B. Beton K125 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 9,8 MPa (K 125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78 diperlukan bahan :
1. Portland Cement 276,000 kg
2. PB 828 kg
3. kerikil (maksimum 30 mm) kg 1012 KR
4. Air 215 Liter
C. Beton K150
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 12,2 MPa (K 150), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,72 diperlukan bahan :
1. Portland cement 299,000 kg
2. PB 799 kg
3. Kerikil (maksimum 30 mm) 1017 kg
4. Air 215 Liter
D. Beton K175 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,66 diperlukan bahan :
1. Portland cement 326,000 kg
2. PB 760 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1029 kg
4. Air 215 Liter
E. Beton K200 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 16,9 MPa (K 200), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,61 dibutuhkan bahan material :
1. Portland cement 352,000 kg
2.PB 731 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1031 kg
4. Air 215 Liter
F. Beton K225 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 371,000 kg
2. PB 698 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1047 kg
4. Air 215 Liter
G. Beton K250 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 384,000 kg
2. PB 692 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1039 kg
4. Air 215 Liter
H. Beton K275 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 24,0 MPa (K 275), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,53 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 406,000 kg
2. PB 684 kg
3. Bahan KR (maksimum 30 mm) 1026 kg
4. Air 215 Liter
I. Beton K300
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 413,000 kg
2. PB 681 kg
3. Bahan KR (maksimum 30 mm) 1021 kg
4. Air 215 Liter
J. Beton K325 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 28,8 MPa (K 325), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,49 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 439,000 kg
2. PB 670 kg
3. Bahan KR (maksimum 30 mm) 1006 kg
4. water 215 Liter
K. Beton K350 
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 448,000 kg
2. PB 667 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1000 kg
4. Air 215 Liter

Catatan : 
1. Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20 %. 
2. Perbandingan bahan tersebut dapat menghasilkan mutu beton mendekati rencana K sekian menyesuaikan kondisi bahan material dimana beton dibuat.
Sumber: SNI ( standart nasional Indonesia )

Dikutip : http://developerdankontraktor.blogspot.com/2012/08/rumus-membuat-beton-berkualitas.html

Insulasi Atap, Menepis dan Menyerap Panas

Insulasi Atap, Menepis dan Menyerap Panas

Sekarang kita mulai memasuki musim kemarau. Pada musim ini problem utama yang biasa terjadi di rumah adalah hawa panas. Salah satu sumber panas itu adalah atap. Penutup atap yang terkena sinar matahari meneruskan panas yang diterimanya ke dalam ruang melalui plafon. Rekayasa desain seperti membuat ventilasi di plafon dan di dalam rumah bisa membantu mengurangi atau melepaskan panas itu. Cara lain dengan memilih material bangunan yang mampu menangkal panas seperti insulasi.

Selain menepis dan menyerap panas, sebagian produk insulasi juga menyerap suara
Sejak 8 – 10 tahun terakhir lapisan insulasi mulai banyak diaplikasikan pada rumah tinggal, termasuk rumah-rumah yang dibangun developer. Material berbentuk gulungan atau lembaran itu digelar di atas rangka atap sebelum ditutup dengan penutup atap. Bahan insulasi macam-macam mulai dari plastik, kertas, busa, pholyethelene, sampai polyester. Bahan-bahan itu didesain begitu rupa dan dilapisi lagi dengan kertas alumunium sehingga mampu menyerap dan merefleksikan panas.


Aluminium, Bahan Terbaik Insulasi

Menurut Edwin Hermawan, Marketing Manager PT Solartek, distributor produk insulasi Air-cell (Australia), aluminium adalah bahan terbaik setelah emas dan perak dalam memantulkan panas. “Aluminium murni akan memantulkan radiasi panas hingga 97 persen,” katanya. Air-cell terbuat dari LDPE (low density polyethylene) dilapisi aluminium foil di bagian atas dan bawahnya (sandwich).
Bahan LDPE didesain berongga-rongga untuk memerangkap radiasi panas sehingga tidak mengalir ke ruang di bawahnya. Sedangkan struktur foil aluminiumnya yang terbuat dari 99,40 persen pure aluminium dirancang berbentuk anyaman (web) agar lebih kuat dan tahan robek atau tarikan saat dipasang.

Aneka Produk Insulasi
Polynum, produk insulasi lain asal Jerman, juga dibuat berongga-rongga ditambah lapisan alumunium di atasnya sehingga disebut sebagai buble reflective insulation. “Aluminium memantulkan sebagian besar panas. Panas yang masuk diserap dan disimpan di dalam rongga sehingga yang diteruskan ke dalam rumah kecil sekali,” jelas Wawan, Business Representative PT Batara Surya Semesta, distributor Polynum.
Sementara Hilon Insulation menggunakan bahan dasar polyester (seperti bahan dakron yang biasa digunakan pada kasur atau bantal) yang bagian atasnya dilaminating dengan aluminium setebal 30 mikron tahan api. “Kelebihan polyester selain menyerap panas juga meredam suara hingga 20-25 decibel,” kata M Tohir, Marketing Supervisor PT Hilon.

Aplikasi
Air-cell, Hilon, dan Polynum dijual dalam bentuk gulungan (roll). Pemasangan dilakukan antara kaso dan reng secara menyeluruh sebelum ditutup dengan penutup atap. Bila atap menggunakan rangka baja ringan, bahan insulasi diaplikasikan dengan baut reng. Kalau memakai rangka kayu dipasangkan dengan gun stapler yang ditembakan ke kayu atau dipaku.
Pemasangan dilakukan secara horizontal mengikuti bentuk atap dengan sedikit overlapping (3 – 5 cm) antara ujung lembaran yang satu dan yang lain. Bagian yang overlapping diberi aluminium tape sehingga tidak terlihat ada sambungan. Pastikan gulungan pertama dan kedua sejajar karena kalau berselisih satu milimeter saja, selisih di bagian ujung bisa mencapai 10 cm.
Pemasangan sebaiknya direntang hingga ke talang agar bila terjadi kebocoran air mengalir ke talang dan tidak jatuh ke eternit. “Dengan cara itu insulasi memiliki fungsi plus selain sebagai penolak panas juga sebagai anti bocor,“ kata Edwin. Bila terdapat sobekan kecil pada insulasi bisa ditambal dengan aluminium tape. Tapi, kalau sobekannya cukup besar, mesti diganti per dudukan kuda-kuda reng. Saat memasang sangat dianjurkan memakai kaca mata hitam karena pantulan lapisan aluminiumnya menyilaukan.

Sumber : Sumber : Housing-Estate

Donderdag 23 Mei 2013

Beton Retak? Ini Solusinya.. (Lanjutan Part. I)


Tulisan ini adalah kelanjutan dari “6 Solusi Mengatasi Retak Beton”. Sebelumnya kita hanya membahas 3 macam retak yang sering terjadi pada beton. Kali ini kita lanjutkan, pada apa saja sering terjadi keretakan tersebut dan bagaimana solusi mengatasinya : 
4. Retak Beton Dinding Pagar 
Sering kita jumpai dinding pagar tembok yang miring atau hampir roboh. Tentu saja akan membahayakan bila dinding roboh dan menimpa lingkungan di sekitarnya atau orang yang melintas. Apa saja penyebab dinding pagar tembok roboh ? Pertama letak pondasi kurang dalam sehingga tidak mampu menahan beban dinding pagar di atasnya, akibatnya dinding miring. Kedua, dinding pagar tembok terkena beban angin/dorongan yang besar. Adanya perubahan karateristik tanah di sekitar pondasi pagar yang mengakibatkan daya dukung tanah berkurang, sehingga memperlemah pondasi. 
Alternatif Solusi : 
1. Gali tanah di sekitar pondasi, luruskan pagar yang miring dengan penambahan perkuatan sementara, berupa penopang kayu/besi pada dinding pagar. 
2. Buat pondasi dan sloof di belakang pagar sebagai tempat dudukan kolom/tiang penopang. 
3. Buat kolom/tiang berbentuk segitiga untuk menahan kemiringan pagar. Ukuran tiang disesuaikan dengan beban dinding yang ditopang. 
5. Retak Beton Pondasi Batu Kali 
Penyebab : 
1. Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang keras sehingga tidak mampu menopang beban di atasnya. 
2. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan beban bangunan di atasnya. 
3. Posisi/letak pondasi berada dalam sudut longsor tanah. 
4. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat kejadian alam seperti banjir, gempa bumi. 
Alternatif Solusi : 
1. Buat pondasi baru yang berada dekat dengan pondasi yang turun. Tujuannya untuk membagi beban yang berlebih. 
2. Padatkan permukaan tanah di bawah pondasi yang baru dengan cara manual atau dengan bantuan mesin stamper sehingga daya dukung tanah meningkat. 
3. Perbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat penurunan pondasi. 
4. Buat tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan penurunan. 
6. Retak Keramik diatas Lantai Beton 
Penyebab :
1. Pecahnya keramik lantai bisa disebabkan oleh beton di bawahnya. Lantai beton yang terkena beban yang melebihi kapasitasnya akan retak/pecah. Akibatnya lantai keramik yang menempel di atasnya turut retak/pecah.
2. Adanya gempa menyebabkan lantai beton terkena gaya geser sehingga mengalami pergerakan. Gerakan ini juga dapat menyebabkan lantai keramik di atasnya retak/pecah. 
3. Penggunaan kualitas beton yang tidak memenuhi syarat. Misalnya komposisi campuran semen, pasir dan air yang tidak sesuai atau menggunakan air yang kotor dapat menyebabkan lantai beton retak. 
4. Kesalahan teknis dalam pengerjaan lantai beton, misalnya kekeliruan pada susunan.anyaman besi beton, posisi sambungan coran beton, perancah/bekisting dilepas sebelum beton cukup keras. 
Alternatif Solusi : 
1. Lepaskan lantai keramik yang pecah dan kikis retakan pada lantai beton. 
2. Beri cairan kimia khusus untuk menutup retakan. 
3. Tutup kembali permukaan lantai beton yang sudah diperbaiki dengan keramik.

6 Solusi Mengatasi Retak Pada Beton


Tak ada gading yang tak retak, istilah ini menunjukkan bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, termasuk beton. Sebagaimana kami ulas pada postingan sebelumnya (Faktor Penyebab Keretakan Beton), bahwa ada dua jenis keretakan yang terjadi pada beton : Retak Beton Saat Pembuatan dan Retak Beton Setelah Pembuatan
Tulisan kami berikut ini bermaksud melengkapi postingan tersebut. Kalau pada “Faktor Penyebab Keretakan Beton” kita hanya membahas faktor penyebabnya, kali ini kita tidak akan membahas tentang solusi mengatasi beton yang terlanjur retak. 
Setidaknya, ada 6 (enam) bidang beton yang cenderung retak, mari kita simak satu-persatu retak beton tersebut berikut solusi mengatasinya :
1. Retak Beton Balok 
Retak struktur pada balok memiliki pola vertikal atau diagonal, selain itu terdapat juga pola retak-retak rambut. Keretakan balok beton dapat dikategorikan menjadi retak struktur yang terdiri dari retak lentur yang memiliki pola vertikal/tegak biasanya disebabkan oleh beban yang melebihi kemampuan balok dan retak geser yang memiliki pola diagonal/miring biasa terjadi setelah adanya retak lentur yang memiliki pola vertikal. Retak geser juga dapat terjadi jika balok terkena gaya gempa. Selain itu keretakan balok dapat disebabkan proses pengerjaan yang kurang sempurna. Retak-retak kecil atau retak rambut, banyak disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Umumnya terjadi karena balok terpapar sinar matahari dan hujan. 
Alternatif solusi : 
1. Untuk balok beton yang di bawahnya terdapat dinding, dapat dibuat kolom/tiang kecil tambahan disekitar retakan. Fungsi kolom ini adalah untuk menopang balok dan membantu menyalurkan beban ke bawah/pondasi. 
2. Untuk balok beton yang di bawahnya tidak memungkinkan diberi kolom tambahan, pertama-tama diberi injeksi epoxy pada retakan, kemudian dilakukan pembesaran dimensi balok dengan perkuatan eksternal. 
3. Untuk retakan kecil, cukup dilakukan penambalan dengan plesteran. Tujuannya agar tulangan besi tidak berhubungan langsung dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat 
2. Retak Beton Kolom 
Keretakan pada kolom bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, kerusakan yang sifatnya tidak membahayakan, sedang dan membahayakan bila tidak segera ditangani. Apa saja yang menyebabkan kolom retak ? 
a. Retak geser 
Retak dengan pola diagonal/miring pada kolom biasanya disebut retak geser, yang disebakan oleh gaya pada arah horisontal/datar. Retak geser seperti ini cukup membahayakan bila tidak segera di tangani, karena bisa menyebakan kolom roboh dan tidak mampu menopang bangunan. 
b. Retak lentur 
Retak dengan pola horisontal/datar biasanya disebut retak lentur, disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kolom. Seperti halnya retak geser, retak lentur perlu ditangani dengan cermat. 
c. Selimut beton terkelupas 
Selimut beton pada kolom terkelupas, dapat disebakan oleh rendahnya kualitas/mutu beton yang digunakan, sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang dan selimut beton mudah pecah. Kontrol terhadap tahapan pembangunan sangat diperlukan untuk mencegah penurunan kualitas beton. 
d. Tulangan bengkok 
Kerusakan pada kolom dimana tulangan besi utama terlihat bengkok. Secara kasat mata terlihat kolom sedikit bengkok. Hal ini diakibatkan kurangnya jumlah dan atau kurangnya ukuran besi pengikat (sengkang). 
e. Retak rambut dengan pola tidak beraturan 
Saat usia bangunan masih muda, retak-retak rambut sudah bisa dideteksi. Sekalipun retak rambut tidak membahayakan, namun cukup mengganggu pemandangan. Retak-retak kecil ini banyak disebabkan oleh pengaruh lingkungan, yaitu perubahan suhu panas dan dingin yang drastis. Misalnya rumah dibangun pada musim panas, setelah selesai terpapar hujan terus menerus. 
Alternatif solusi : 
1. Untuk retak diagonal dan retak horisontal perlu dilakukan pemeriksaan kekuatan kolom, apabila kolom masih cukup kuat cukup dilakukan grouting dengan cairan epoxy pada daerah tekan. 
2. Jika setelah di analisa kolom kurang kuat, maka diperlukan pelebaran ukuran kolom. Pelebaran ini dilakukan untuk memperkuat kolom sehingga mampu menahan beban di atasnya. 
3. Untuk retak-retak kecil, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat. 
3. Retak Beton Dinding/Lantai 
Keretakan pada dinding banyak disebabkan oleh kurangnya kualitas beton dinding basement. Kualitas beton dinyatakan dengan satuan K (contoh : K-125, K-175, K-250 dst). Untuk rumah-rumah yang dibangun secara massal kerusakan semacam ini banyak ditemui. Keretakan pada lantai akibat gaya uplift yang melebihi kapasitas lantai basement. Adanya pergerakan tanah di bawah lantai basement, sehingga terjadi keretakan pada dinding dan lantai basement. Ini dapat juga mengakibatkan sobeknya waterstop (karet penahan air tanah). 
Alternatif Solusi : 
1. Siapkan cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering (epoxy), selanjutnya suntikkan/grouting pada daerah retakan.
2. Untuk waterstop yang sobek harus diganti dengan yang baru. 
(Bersambung ke Part. II "Beton Retak? Ini Solusinya")

Mengatasi Kebocoran Dak Beton


Rembesan air di dak beton meninggalkan belang
Dak Beton Bocor..?? Bagaimana mengatasinya..?? Karena rumah model minimalis biasanya memakai dak beton sebagai atap teras ataupun kanopi diatas jendela, keberadaan dak beton berperan dalam mempercantik tampilan rumah. Masalahnya, dak beton rawan bocor sehingga ketika musim hujan terlihat rembesan air pada bagian bawah dak. Rembesan air hujan pada dak beton akan meninggalkan noda yang efeknya merusak warna cat dan memperburuk tampilan. Apa yang menyebabkan dak beton bocor dan bagaimana mencegah serta mengatasi kebocoran tersebut? Mari kita telaah bersama.
Ada beberapa kemungkinan penyebab bocornya dak beton yang mengakibatkan merembesnya air hujan. Diantaranya adalah tidak menyatunya sambungan beton akibat pengeringan cor yang berbeda, hal ini terjadi bila pengecoran dilakukan tidak dalam satu waktu misalnya menyambung cor beton lama dengan yang baru. Penyebab lainnya adalah penggunaan material yang kurang bagus, pengadukan material yang tidak merata, terjadinya perubahan struktur seperti akibat adanya gerak (gempa), salah perhitungan struktur, kemiringan yang kurang, tidak menggunakan water proof ataupun menggunakan namun memakai water proof kualitas rendah. Kebocoran bisa juga terjadi karena jarang tulangan yang tidak standar demi menghemat material (penghematan yang salah).

Nah, bagaimana mencegah ataupun mengatasi kebocoran dak cor beton tersebut?  
Pencegahan pertama dan yang paling penting adalah saat membangun rumah jangan sembarangan memakai kontraktor apalagi menggunakan tenaga langsung (tanpa kontraktor) bila Anda tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam membangun rumah. Pilihlah kontraktor yang amanah dalam mengerjakan proyek rumah tinggal Anda.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan water proof untuk melapisi dak beton Anda. Juga dengan memperhatikan derajat kemiringan permukaan dak beton, agar air cepat mengalir dan tidak menggenang pada permukaan dak beton.

Bila dak beton Anda terlanjur bocor cobalah atasi dengan cara berikut :
1. Cek penyebab kebocoran.
2. Kebocoran yang disebabkan oleh kesalahan struktur, material tidak standar, jarak tulangan yang terlalu jarang, permukaan yang kurang miring dan sejenisnya hanya bisa diatasi dengan memperbaiki (renovasi) dak beton yang bermasalah tersebut.
3. Kebocoran yang diakibatkan oleh pemaikaian water proof berkualitas rendah bisa diatasi dengan membongkar atau lebih tepatnya mengupas lapisan water proof lama untuk selanjutnya memberi lapisan water proof baru.

Bagaimana aplikasi praktisnya mengatasi kebocoran yang terlanjur terjadi pada dak beton?
Simak pada artikel kami selanjutnya (Klik Disini), ikuti terus blog kami dengan berlangganan dan menjadi member. Simak juga artikel kami sebelum ini (klik) :
Bangunan Bocor, Penyebab dan Cara Mengatasinya.
Baca Juga :
Penyebab Kebocoran Atap dan Cara Pencegahannya

Woensdag 22 Mei 2013

5 PRINSIP DASAR INSULASI SUARA ATAU SOUND PROOFING



Bila anda membangun sebuah ruangan yang digunakan untuk aktifitas yang berkaitan dengan suara, misalnya Home Theater dan studio ataupun ruang rapat/konferensi dan ruang konser, ada 2 hal yang harus diperhatikan, yang pertama adalah bagaimana membuat ruangan terisolasi secara akustik dari lingkungan sekitarnya dan yang kedua bagaimana mengkondisikan ruangan agar berkinerja sesuai dengan fungsinya. Hal pertama sering disebut sebagai insulasi (membuat ruangan kedap suara atau soundproof), sedangkan yang kedua adalah pengendalian medan akustik ruangan. Kedua hal ini seringkali tertukar balik bahkan tercampur-campur dalam penyebutannya, sehingga tidak jarang orang menyebut mineral wool atau glasswool misalnya sebagai bahan kedap suara, dimana seharusnya adalah bahan penyerap suara. Bila pernyataan mineral wool/glaswool adalah bahan kedap suara benar, bisa dibayangkan apa yang terjadi bila dinding ruang hanya terbuat dari bahan mineral wool/glasswool saja. Alih-alih ingin menghalangi suara tidak keluar ruangan, yang terjadi adalah suara keluar ruangan dengan bebasnya.

Apa yang harus kita lakukan apabila kita ingin membuat ruangan yang terisolasi secara akustik dari lingkungannya atau dalam bahasa sehari-hari ruangan yang kedap suara. Ada lima prinsip yang harus diperhatikan.agar suara system tata suara kita (yang terkadang dibeli dengan dana yang tidak sedikit) dapat dibunyikan sesuai dengan keinginan kita tanpa harus mendapatkan response (dari tetangga ataupun keluarga kita sendiri) “ berisik, tolong kecilkan donk” atau bahkan dilempari batu…:)..

Lima prinsip dasar itu adalah :

1. Massa

2.Dekopling Mekanik atau isolasi mekanik

3.Absorpsi atau penyerapan suara

4.Resonansi

5.Konduksi

                                                                                                                                                                                                                       

Prinsip 1: Massa



                                                                                                                                                                                                                        

Prinsip massa ini berkaitan dengan perilaku suara sebagai gelombang. Apabila gelombang suara menumbuk suatu permukaan, maka dia akan menggetarkan permukaan ini. Semakin ringan permukaan, tentu saja semakin mudah digetarkan oleh gelombang suara dan sebaliknya, seperti halnya kalo anda mendorong troley kosong akan lebih ringan dibandingkan mendorong troley yang terisi penuh dengan batu bata. Tentu saja untuk membuat perubahan besar pada kinerja insulasi, perlu perubahan massa yang besar pula. Secara teoritis, dengan menggandakan massa dinding kita (tanpa rongga udara), akan meningkatkan kinerja insulasi sebesar 6 dB. Misalnya anda punya dinding drywall gypsum dengan single stud, maka setiap penambahan layer gypsum akan memberikan tambahan insulasi 4-5 dB.

                                                                                                                                                                                                                       

Prinsip 2: Dekopling Mekanik



Prinsip dekopling ini adalah prinsip yang paling umum dikenal dalam konsep insulasi. Sound clips, resilient channel, staggered stud, dan double stud adalah beberap contoh aplikasinya. Pada prinsipnya dekopling mekanik dilakukan untuk menghalangi suara merambat dalam dinding, atau menghalangi getaran merambat dari permukaan dinding ke permukaan yang lain. Energi suara/getaran akan “hilang” oleh material lain atau udara yang ada diantara 2 permukaan. Yang seringkali dilupakan, dekopling mekanik ini merupakan fungsi dari frekuensi suara, karena pada saat kita membuat dekopling, kita menciptakan system resonansi., sehingga system dinding hanya akan bekerja jauh diatas frekuensi resonansi itu. Insulasi akan buruk kinerjanya pada frekuensi dibawah ½ oktaf frekuensi resonansi. Jika anda bisa mengendalikan resonansi ini dengan benar, maka insulasi frekuensi rendah (yang merupakan problem utama dalam proses insulasi) akan dapat dicapai dengan baik.


Prinsip 3: Absorpsi atau penyerapan energi suara



                                                                                                                                                                                                             

Penggunaan bahan penyerap suara dengan cara disisipkan dalam system dinding insulasi akan meningkatkan kinerja insulasi, karena energi suara yang merambat melewati bahan penyerap akan diubah menjadi energi panas (utk menggetarkan partikel udara yang terperangkap dalam pori2 bahan penyerap. Bahan penyerap ini juga akan menurunkan frekuensi resonansi system partisi/dinding yang di dekopling. (Pernahkah anda mencoba meletakkan mineral wool/glasswool didepan center loudspeaker system Home Theater anda? Coba bandingkan bila anda letakkan di depan subwoofer anda?)

Setelah anda mencoba, maka anda akan memahami, bahwa insulasi atau soundproofing tidak ditentukan semata oleh bahan penyerap apa yang diisikan dalam dinding anda. Jika anda menggunakan dinding sandwich konvensional (kedua permukaan dihubungkan oleh stud dan anda isi celah diantaranya dengan bahan penyerap suara, suara akan tetap dapat lewat melalui stud tanpa harus melalui bahan penyerap suara. Jadi bahan penyerap hanya akan efektif bila ada dekopling.


Prinsip 4: Resonansi




                                                                                                                                                                                                                     

Prinsip ini bekerja bertentangan dengan prinsip 1, 2, dan 3, karena resonansi bersifat memudahkan terjadinya getaran. Bila getaran terjadi pada frekuensi yang sama dengan frekuensi resonansi system dinding anda, maka energi suara akan dengan mudah menembus dinding anda (seberapa tebal dan beratpun dinding anda). Ada 2 cara untuk mengendalikan resonansi ini:

Redam resonansinya, sehingga amplituda energi yang sampai sisi lain dinding akan sangat berkurang. Anda dapat menggunakan visco-elastic damping compund, tapi jangan gunakan Mass Loaded Vinyl.
Tekan frekuensi resonansi serendah mungkin dengan prinsip 1, 2 dan 3.

                                                                                                                                                                                                                       

Prinsip 5: Konduksi



                                                                                                                                                                                                                         

Ingat bahwa suara adalah gelombang mekanik, sehingga apabila dinding anda terhubung secara mekanik kedua sisinya, maka suara akan dengan mudah merambat dari satu sisi ke sisi lainnya. Untuk mengendalikannya tentu saja ada harus memotong hubungan mekanis antara sisi satu dengan sisi yang lain, misalnya dengan dilatasi antar sisi, menyisipkan bahan lain yang memiliki karakter isolasi lebih tinggi (beda Impedansi Akustik atau tahanan akustik), menggunakan studs dengan cara zigzag, dsb. Konduksi ini juga yang seringkali menyumbangkan problem flangking suara antar ruang. (Itu sebabnya pemberian dekopling/dilatasi pada lantai dan langit-langit juga penting. Sudahkan ruangan theater atau studio anda mempertimbangkan hal diatas?
                                                                                                                                                   

Oleh : Joko Sarwono

Sumber : Stick Studio     



                                

Kelas STC-Suara Transmisi, Koefisien dan Noise Reduction untuk Handi-FoamSound Transmission Class 
Istilah "STC" pada umumnya mengacu pada "Sound Transmission Class" dari bahan bangunan tertentu, dinding atau partisi. Metode tes standar yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan sifat transmisi suara penghalang adalah ASTM E 90 dan ASTM E 413. Semakin tinggi rating STC, semakin efektif penghalang adalah untuk mengurangi transmisi frekuensi suara yang paling umum. Handi-Foam Dua komponen polyurethane buih busa telah diuji secara independen sesuai dengan standar ini, dan akan mencapai STC dari 18 di dua inci tebal, dan 16 pada 1 inci tebal. STC adalah untuk tipis ketebalan busa dapat cukup diekstrapolasi untuk nilai perkiraan, yaitu ½ "Handi-Foam memiliki STC sekitar 15.STC peringkat untuk komponen dinding tidak aditif. The total rating STC dari dinding yang terdiri dari, misalnya, insulasi, drywall, kayu studs, plywood atau OSB, dll, akan belum tentu menjadi jumlah dari berbagai peringkat komponen STC. Oleh karena itu, seluruh jemaah dinding, seperti diinstal, harus diuji untuk menentukan benar Transmission Class nya Suara. Misalnya, ½ "pelapisan monolitik semprot busa poliuretan diterapkan, selain memberikan kontribusi sifat STC seperti dijelaskan di atas, juga akan membantu untuk menghilangkan suara yang disebabkan oleh getaran dengan mengikuti, dan ikatan bersama selubung dan kancing. Juga, retakan kecil atau kesenjangan dalam struktur dinding (dikenal sebagai "mengapit jalur") akan memungkinkan suara untuk mengirimkan lebih bebas, dan mengarah pada rating STC keseluruhan yang lebih rendah. Untuk alasan ini sangat penting bahwa semua potensi jalur mengapit dihilangkan atau dikurangi, dan busa poliuretan Handi-Foam merupakan produk unggulan untuk menyegel retakan ini kecil dan kesenjangan. Istilah "STC" juga kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan "koefisien transmisi suara", yang merupakan rasio matematika tergantung pada frekuensi tertentu suara. Hal ini digunakan untuk menentukan Transmission Loss, dan akhirnya, Sound Transmission Class. The hubungan antara koefisien transmisi suara (t) dan Transmission Loss (TL) adalah; TL = 10 log (1 / t)Noise Reduction KoefisienThe "Noise Reduction Koefisien" (NRC) adalah ukuran berapa banyak suara yang diserap oleh bahan tertentu, dan berasal dari diukur Koefisien Serap Suara. Metode pengujian Yang paling umum digunakan untuk menentukan penyerapan suara adalah ASTM C423 dan ISO 354. Di bawah ini adalah Koefisien Noise Reduction untuk 2 Ib/ft3 busa poliuretan khas diukur pada ketebalan yang berbeda;Ketebalan diukur Noise Reduction Koefisien(NRC)1/4 "         .203/8 "         .301/2 "         .403/4 "         .501 "            .50Ini NRC dapat dilihat sebagai persentase dari gelombang suara yang datang dalam kontak dengan busa yang tidak dipantulkan kembali dalam ruang (contoh: .50 = 50%).Informasi ini disediakan sebagai sebuah layanan, dan tidak selalu dimaksudkan untuk mencerminkan rekomendasi apapun, pedoman atau posisi of FOMO Products, Inc Setiap pengguna individu harus menentukan kesesuaian produk untuk setiap tujuan tertentu.                         

 
Insulasi Suara
Suara yang sangat keras sangat mengganggu bahkan dapat merusak pendengaran seseorang. Suara yang sangat keras juga akan meningkatkan tingkat emosi seseorang, hal ini tidak bagus dalam berbisnis. Karena suara yang sangat keras ini akan mengganggu produktifitas dan moral seseorang / perusahaan. Untuk mengantisipasi hal ini, diperlukan suatu media untuk meredam sumber suara tersebut supaya tidak masuk ke dalam ruang kerja.
Suara merambat melalui udara. Getaran suara yang dihasilkan dalam tiap detik, atau frekuensi, biasa diukur dengan satuan hertz (Hz). Tinggi atau rendahnya kekuatan suara biasa diukur dengan satuan decibels (dB).
Apabila gelombang suara datang dan mengenai suatu permukaan bahan / penghalang seperti pintu / dinding, maka akan menggetarkan permukaan tersebut. Supaya suara tersebut tidak tembus ke sisi dinding yang lain, diperlukan bahan yang dapat menyerap suara. Semakin tebal permukaan maka akan meningkatkan kinerja bahan untuk meredam / menginsulasi suara.
Sound Transmission Loss (TL)
Kemampuan suatu bahan untuk mereduksi suara disebut Sound Transmission Loss (TL). Nilainya biasa disebut dengan decibels (dB). Semakin tinggi nilai TL, semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksi suara.
Sound Transmission Class (STC)
Kemampuan rata-rata TL suatu bahan dalam mereduksi suara dari berbagai macam frekuensi. Semakin tinggi nilai STC, semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksi suara.
STC NILAI DESKRIPSI
50 – 60 : Sangat Bagus Sekali Suara keras terdengar lemah / tidak sama sekali
40 – 50 : Sangat Bagus Suara keras terdengar lemah
35 – 40 : Bagus Suara keras terdengar, tetapi harus lebih didengarkan
30 – 35 : Cukup Suara keras cukup terdengar
25 – 30 : Jelek Suara normal mudah / jelas didengar
20 – 25 : Sangat Jelek Suara pelan dapat terdengar

TEKNOLOGI POLYURETHANE

POLYURETHANE adalah campuran dua komponen bahan kimia komponen A (POLYOL) dan Komponen B (ISOCYANATE) yang diaduk (mixing) secara bersama-sama, sehingga terjadi reaksi kimia (Curing) dan membentuk foam. Bentuk dari Polyurethane : Terdapat dalam berbagai bentuk, seperti busa lentur, busa keras, pelapis anti bahan kimia, bahan perekat, dan penyekat, serta elastomers. Busa keras polyurethane digunakan sebagai bahan penyekat pada gedung, pemanas air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Busa ini juga digunakan untuk flotation dan pengaturan energi. Busa lentur polyurethane digunakan sebagai bahan pelembut pada karpet dan kain pelapis furniture, kasur, dan mobil. Busa tersebut juga digunakan sebagai pengepak barang. Perekat dan penyekat polyurethane digunakan dalam seperti di bidang konstruksi, transportasi, kapal, dan kegunaan lain yang membutuhkan kekuatan, tahan lembab, serta sifat tahan lama dari polyurethane tersebut. Istilah “polyurethane elastomer” meliputi produk turunannya antara lain, thermoplastic polyurethane, cast elastomer, dan produk-produk Reaction Injection Molded (RIM). Bahan-bahan ini meliputi banyak ragam kegunaan, dari sepatu dan roda skate sampai perlengkapan rumah, lintasan atletik, serta alat-alat elektronik. FUNGSI POLYURETHANE Sebagai bahan isolasi temperatur (Thermal Resistance) dan juga memiliki kelebihan sebagai bahan penyerap suara, ringan serta rigid sebagai bahan konstruksi. TENTANG POLYURETHANE : Polyurethane bisa ditemukan pada berbagai macam benda di sekitar kita. Misalnya saja, pada cairan pelapis dan cat, elastomer keras seperti pada roda roller blade, penyekat berbahan keras, busa lentur yang lembut, serat elastis, atau sebagai kulit utuh. Namun apa pun wujud polyurethane, hal yang perlu digarisbawahi adalah, bidang kimia tersebut merupakan hasil dari kejeniusan seorang Prof. Dr. Otto Bayer (1920-1982). Beliau dikenal sebagai “bapak” industri polyurethane, karena beliaulah tak lain sang penemu proses diisocyanate polyaddition. Untuk mengetahui asal mula polyurethane,Pada awal Perang Dunia II, polyurethane pertama kali dikembangkan sebagai pengganti karet. Keanekaragaman kegunaan polimer organik baru ini dan kemampuannya dalam menggantikan bahan-bahan yang langka, telah mendorong penggunaannya secara luas. Selama Perang Dunia II, bahan pelapis polyurethane digunakan sebagai pengisi kertas dan mostar (pelapis) pada industri pakaian tahan udara, bahan pengkilat pada finishing pesawat terbang, dan pelapis anti bahan kimia dan karat pada besi, kayu dan bagian bangunan yang menggunakan batu (missal pondasi, tembok) Hingga akhir PD II, pelapis polyurethane diproduksi dan digunakan dalam skala industri dan dapat dipesan dengan diformulasikan untuk kegunaan tertentu. Sampai pertengahan tahun 1950an, polyurethane dapat ditemukan pada bahan pelapis dan bahan perekat, elastomers, dan busa yang keras. Tidak sampai akhir 1950an, busa lentur untuk bantal yang nyaman tersedia di pasar. Dengan mengembangkan polyether polyol yang berbiaya rendah, busa lentur tersebut membuka pintu penggunaan kain pelapis, maupun penerapan di bidang otomotif seperti yang kita kenal saat ini. Formulasi, penambahan, dan teknik memproses terus dikembangkan. Seperti misalnya dalam penguat dan pencetak bagian eksterior otomotif serta sistem satu komponen. Tak heran jika saat ini, polyurethane dapat ditemukan hampir pada setiap hal yang kita sentuh—meja, kursi, mobil, pakaian, sepatu, perabotan, tempat tidur, penyekat di dinding, atap dan tembok rumah. KEUNGGULAN : Bentuknya Cair Kelebihan utama polyurethane adalah bentuknya yang cair. Untuk pengaplikasiannya, cairan tersebut disemprotkan ke media aplikasi yang diinginkan. Misalnya: dinding, ruang Karaoke, tangki(untuk pelapisan), dan dak beton. Setelah disemprotkan, cairan tadi akan mengering dalam hitungan detik. bereaksi dengan membentuk foam. Gelembung itu lalu menempel erat di permukaan bangunan. Gelembung/foam itulah yang lalu bekerja sebagai penahan rambatan panas, penahan bocor, dan peredam suara. Gelembung tersebut pun cocok menjadi pengganti bahan insulator lain yang sudah ada. Perihal beban massa yang dimiliki, polyurethane juga mempunyai berat jenis yang tidak membebani suatu bangunan. Sebab, polyurethane sangat ringan. Berat jenis yang dimilikinya hanya sekitar 36 Kg/m3. Hasil pengujian oleh produsen menunjukkan bahwa nilai koefisien rambatan panas yang dihasilkan oleh polyurethane hanya sekitar 0,017. Itu pertanda bahwa setelah ditempeli polyurethane, kapasitas panas yang diteruskan ke suatu bangunan sangat sedikit. keunggulan lain, Polyurethane, produk yang awalnya hanya digunakan kalangan industri, memiliki banyak kegunaan. Salah satunya – seperti diulas tadi-adalah sebagai bahan penahan hawa pasa(insulator) yang diakibatkan masuknya sinar matahari, sinar yang menyebabkan ruangan menjadi pengap dan panas. Disini, pemakaian polyurethane pun cukup mudah. Polyurethane di semprotkan ke bagian atas dak rumah. Penyemprotan dilakukan ke tiap bagian yang langsung bersinggungan dengan sinar matahari. “setelah mengering, “ kata Safrudin, “polyurethane mengeras sehingga mampu menahan panas.” Alhasil, suhu ruangan di bawah atap turun, lebih rendah. Nah, selain sebagai penahan panas, polyurethane juga mempunyai keunggulan sebagai bahan penahan pipa air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Polyurethane, bahan yang sangat mirip dengan busa, juga banyak digunakan untuk flotation dan pengaturan energi. PENGGUNAAN POLYURETHANE: GEDUNG DAN PABRIK - Insulation Pipe Line - Pelapisan dek beton - Dinding partisi - Pelapisan room condensor - Pelapisan Tanki - Gardu listrik & Genset RUMAH - Pelapisan diatas plafon - Pelapisan dinding dalam - Cold storage - Pelapisan runag karaoke

Polyurethane


Polyurethane adalah campuran dua jenis bahan kimia (ISOCYNATE dan POLYOL)yang diaduk secara bersama-sama, sehingga terjadi reaksi dan membentuk FOAM.
Polyurethane juga terdapat dalam berbagai bentuk, seperti busa lentur, busa keras, pelapis anti bahan kimia, bahan perekat, dan penyekat, serta elastomers.
Busa keras polyurethane digunakan sebagai bahan penyekat pada gedung, pemanas air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Busa ini juga digunakan untuk flotation dan pengaturan energi.

Busa lentur polyurethane digunakan sebagai bahan pelembut pada karpet dan kain pelapis furniture, kasur, dan mobil. Busa tersebut juga digunakan sebagai pengepak barang. Perekat dan penyekat polyurethane digunakan dalam konstruksi, transportasi, kapal, dan kegunaan lain yang membutuhkan kekuatan, tahan lembab, serta sifat tahan lama dari polyurethane tersebut.
Istilah “polyurethane elastomer” meliputi produk turunannya antara lain, thermoplastic polyurethane, cast elastomer, dan produk-produk Reaction Injection Molded (RIM). Bahan-bahan ini meliputi banyak ragam kegunaan, dari sepatu dan roda skate sampai perlengkapan rumah, lintasan atletik, serta alat-alat elektronik.

Fungsi Polyutherane
Sebagai bahan isolasi temperatur dan juga memiliki kelebihan sebagai bahan penyerap suara, ringan serta rigrid sebagai bahan konstruksi.

Tentang Polyutherane
Polyurethane bisa ditemukan pada berbagai macam benda di sekitar kita. Misalnya saja, pada cairan pelapis dan cat, elastomer keras seperti pada roda roller blade, penyekat berbahan keras, busa lentur yang lembut, serat elastis, atau sebagai kulit utuh. Namun apa pun wujud polyurethane, hal yang perlu digarisbawahi adalah, bidang kimia tersebut merupakan hasil dari kejeniusan seorang Prof. Dr. Otto Bayer (1920-1982). Beliau dikenal sebagai “bapak” industri polyurethane, karena beliaulah tak lain sang penemu proses diisocyanate polyaddition.
Untuk mengetahui asal mula polyurethane,Pada awal Perang Dunia II, polyurethane pertama kali dikembangkan sebagai pengganti karet. Keanekaragaman kegunaan polimer organik baru ini dan kemampuannya dalam menggantikan bahan-bahan yang langka, telah mendorong penggunaannya secara luas. Selama Perang Dunia II, bahan pelapis polyurethane digunakan sebagai pengisi kertas dan mostar (pelapis) pada industri pakaian tahan udara, bahan pengkilat pada finishing pesawat terbang, dan pelapis anti bahan kimia dan karat pada besi, kayu dan bagian bangunan yang menggunakan batu (missal pondasi, tembok)
Hingga akhir PD II, pelapis polyurethane diproduksi dan digunakan dalam skala industri dan dapat dipesan dengan diformulasikan untuk kegunaan tertentu. Sampai pertengahan tahun 1950an, polyurethane dapat ditemukan pada bahan pelapis dan bahan perekat, elastomers, dan busa yang keras. Tidak sampai akhir 1950an, busa lentur untuk bantal yang nyaman tersedia di pasar. Dengan mengembangkan polyether polyol yang berbiaya rendah, busa lentur tersebut membuka pintu penggunaan kain pelapis, maupun penerapan di bidang otomotif seperti yang kita kenal saat ini.
Formulasi, penambahan, dan teknik memproses terus dikembangkan. Seperti misalnya dalam penguat dan pencetak bagian eksterior otomotif serta sistem satu komponen. Tak heran jika saat ini, polyurethane dapat ditemukan hampir pada setiap hal yang kita sentuh—meja, kursi, mobil, pakaian, sepatu, perabotan, tempat tidur, penyekat di dinding, atap dan tembok rumah.

Keunggulan
Kelebihan utama polyurethane adalah bentuknya yang cair. Untuk pengaplikasiannya, cairan tersebut disemprotkan ke media aplikasi yang diinginkan. Misalnya: dinding, ruang Karaoke, tangki(untuk pelapisan), dan dak beton. Setelah disemprotkan, cairan tadi akan mengering dalam hitungan detik. bereaksi dengan membentuk foam. Gelembung itu lalu menempel erat di permukaan bangunan. Gelembung/foam itulah yang lalu bekerja sebagai penahan rambatan panas, penahan bocor, dan peredam suara. Gelembung tersebut pun cocok menjadi pengganti bahan insulator lain yang sudah ada.
Perihal beban massa yang dimiliki, polyurethane juga mempunyai berat jenis yang tidak membebani suatu bangunan. Sebab, polyurethane sangat ringan. Berat jenis yang dimilikinya hanya sekitar 36 Kg/m3. Hasil pengujian oleh produsen menunjukkan bahwa nilai koefisien rambatan panas yang dihasilkan oleh polyurethane hanya sekitar 0,017. Itu pertanda bahwa setelah ditempeli polyurethane, kapasitas panas yang diteruskan ke suatu bangunan sangat sedikit.
keunggulan lain,
Polyurethane, produk yang awalnya hanya digunakan kalangan industri, memiliki banyak kegunaan. Salah satunya – seperti diulas tadi-adalah sebagai bahan penahan hawa pasa(insulator) yang diakibatkan masuknya sinar matahari, sinar yang menyebabkan ruangan menjadi pengap dan panas. Disini, pemakaian polyurethane pun cukup mudah. Polyurethane di semprotkan ke bagian atas dak rumah. Penyemprotan dilakukan ke tiap bagian yang langsung bersinggungan dengan sinar matahari. “setelah mengering, “ kata Safrudin, “polyurethane mengeras sehingga mampu menahan panas.” Alhasil, suhu ruangan di bawah atap turun, lebih rendah.
Nah, selain sebagai penahan panas, polyurethane juga mempunyai keunggulan sebagai bahan penahan pipa air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Polyurethane, bahan yang sangat mirip dengan busa, juga banyak digunakan untuk flotation dan pengaturan energi.

Penggunaan Polyutherane
Gedung dan Pabrik
- Pelapisan dek beton
- Dinding partisi
- Pelapisan room condensor
- Pelapisan Tanki
- Gardu listrik & Genset

Rumah
- Pelapisan diatas plafon
- Pelapisan dinding dalam
- Cold storage
- Pelapisan runag karaoke

Tersedia dalam bentuk : Sheet, pipe and liquid