Donderdag 23 Mei 2013

Mengatasi Kebocoran Dak Beton


Rembesan air di dak beton meninggalkan belang
Dak Beton Bocor..?? Bagaimana mengatasinya..?? Karena rumah model minimalis biasanya memakai dak beton sebagai atap teras ataupun kanopi diatas jendela, keberadaan dak beton berperan dalam mempercantik tampilan rumah. Masalahnya, dak beton rawan bocor sehingga ketika musim hujan terlihat rembesan air pada bagian bawah dak. Rembesan air hujan pada dak beton akan meninggalkan noda yang efeknya merusak warna cat dan memperburuk tampilan. Apa yang menyebabkan dak beton bocor dan bagaimana mencegah serta mengatasi kebocoran tersebut? Mari kita telaah bersama.
Ada beberapa kemungkinan penyebab bocornya dak beton yang mengakibatkan merembesnya air hujan. Diantaranya adalah tidak menyatunya sambungan beton akibat pengeringan cor yang berbeda, hal ini terjadi bila pengecoran dilakukan tidak dalam satu waktu misalnya menyambung cor beton lama dengan yang baru. Penyebab lainnya adalah penggunaan material yang kurang bagus, pengadukan material yang tidak merata, terjadinya perubahan struktur seperti akibat adanya gerak (gempa), salah perhitungan struktur, kemiringan yang kurang, tidak menggunakan water proof ataupun menggunakan namun memakai water proof kualitas rendah. Kebocoran bisa juga terjadi karena jarang tulangan yang tidak standar demi menghemat material (penghematan yang salah).

Nah, bagaimana mencegah ataupun mengatasi kebocoran dak cor beton tersebut?  
Pencegahan pertama dan yang paling penting adalah saat membangun rumah jangan sembarangan memakai kontraktor apalagi menggunakan tenaga langsung (tanpa kontraktor) bila Anda tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam membangun rumah. Pilihlah kontraktor yang amanah dalam mengerjakan proyek rumah tinggal Anda.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan water proof untuk melapisi dak beton Anda. Juga dengan memperhatikan derajat kemiringan permukaan dak beton, agar air cepat mengalir dan tidak menggenang pada permukaan dak beton.

Bila dak beton Anda terlanjur bocor cobalah atasi dengan cara berikut :
1. Cek penyebab kebocoran.
2. Kebocoran yang disebabkan oleh kesalahan struktur, material tidak standar, jarak tulangan yang terlalu jarang, permukaan yang kurang miring dan sejenisnya hanya bisa diatasi dengan memperbaiki (renovasi) dak beton yang bermasalah tersebut.
3. Kebocoran yang diakibatkan oleh pemaikaian water proof berkualitas rendah bisa diatasi dengan membongkar atau lebih tepatnya mengupas lapisan water proof lama untuk selanjutnya memberi lapisan water proof baru.

Bagaimana aplikasi praktisnya mengatasi kebocoran yang terlanjur terjadi pada dak beton?
Simak pada artikel kami selanjutnya (Klik Disini), ikuti terus blog kami dengan berlangganan dan menjadi member. Simak juga artikel kami sebelum ini (klik) :
Bangunan Bocor, Penyebab dan Cara Mengatasinya.
Baca Juga :
Penyebab Kebocoran Atap dan Cara Pencegahannya

Woensdag 22 Mei 2013

5 PRINSIP DASAR INSULASI SUARA ATAU SOUND PROOFING



Bila anda membangun sebuah ruangan yang digunakan untuk aktifitas yang berkaitan dengan suara, misalnya Home Theater dan studio ataupun ruang rapat/konferensi dan ruang konser, ada 2 hal yang harus diperhatikan, yang pertama adalah bagaimana membuat ruangan terisolasi secara akustik dari lingkungan sekitarnya dan yang kedua bagaimana mengkondisikan ruangan agar berkinerja sesuai dengan fungsinya. Hal pertama sering disebut sebagai insulasi (membuat ruangan kedap suara atau soundproof), sedangkan yang kedua adalah pengendalian medan akustik ruangan. Kedua hal ini seringkali tertukar balik bahkan tercampur-campur dalam penyebutannya, sehingga tidak jarang orang menyebut mineral wool atau glasswool misalnya sebagai bahan kedap suara, dimana seharusnya adalah bahan penyerap suara. Bila pernyataan mineral wool/glaswool adalah bahan kedap suara benar, bisa dibayangkan apa yang terjadi bila dinding ruang hanya terbuat dari bahan mineral wool/glasswool saja. Alih-alih ingin menghalangi suara tidak keluar ruangan, yang terjadi adalah suara keluar ruangan dengan bebasnya.

Apa yang harus kita lakukan apabila kita ingin membuat ruangan yang terisolasi secara akustik dari lingkungannya atau dalam bahasa sehari-hari ruangan yang kedap suara. Ada lima prinsip yang harus diperhatikan.agar suara system tata suara kita (yang terkadang dibeli dengan dana yang tidak sedikit) dapat dibunyikan sesuai dengan keinginan kita tanpa harus mendapatkan response (dari tetangga ataupun keluarga kita sendiri) “ berisik, tolong kecilkan donk” atau bahkan dilempari batu…:)..

Lima prinsip dasar itu adalah :

1. Massa

2.Dekopling Mekanik atau isolasi mekanik

3.Absorpsi atau penyerapan suara

4.Resonansi

5.Konduksi

                                                                                                                                                                                                                       

Prinsip 1: Massa



                                                                                                                                                                                                                        

Prinsip massa ini berkaitan dengan perilaku suara sebagai gelombang. Apabila gelombang suara menumbuk suatu permukaan, maka dia akan menggetarkan permukaan ini. Semakin ringan permukaan, tentu saja semakin mudah digetarkan oleh gelombang suara dan sebaliknya, seperti halnya kalo anda mendorong troley kosong akan lebih ringan dibandingkan mendorong troley yang terisi penuh dengan batu bata. Tentu saja untuk membuat perubahan besar pada kinerja insulasi, perlu perubahan massa yang besar pula. Secara teoritis, dengan menggandakan massa dinding kita (tanpa rongga udara), akan meningkatkan kinerja insulasi sebesar 6 dB. Misalnya anda punya dinding drywall gypsum dengan single stud, maka setiap penambahan layer gypsum akan memberikan tambahan insulasi 4-5 dB.

                                                                                                                                                                                                                       

Prinsip 2: Dekopling Mekanik



Prinsip dekopling ini adalah prinsip yang paling umum dikenal dalam konsep insulasi. Sound clips, resilient channel, staggered stud, dan double stud adalah beberap contoh aplikasinya. Pada prinsipnya dekopling mekanik dilakukan untuk menghalangi suara merambat dalam dinding, atau menghalangi getaran merambat dari permukaan dinding ke permukaan yang lain. Energi suara/getaran akan “hilang” oleh material lain atau udara yang ada diantara 2 permukaan. Yang seringkali dilupakan, dekopling mekanik ini merupakan fungsi dari frekuensi suara, karena pada saat kita membuat dekopling, kita menciptakan system resonansi., sehingga system dinding hanya akan bekerja jauh diatas frekuensi resonansi itu. Insulasi akan buruk kinerjanya pada frekuensi dibawah ½ oktaf frekuensi resonansi. Jika anda bisa mengendalikan resonansi ini dengan benar, maka insulasi frekuensi rendah (yang merupakan problem utama dalam proses insulasi) akan dapat dicapai dengan baik.


Prinsip 3: Absorpsi atau penyerapan energi suara



                                                                                                                                                                                                             

Penggunaan bahan penyerap suara dengan cara disisipkan dalam system dinding insulasi akan meningkatkan kinerja insulasi, karena energi suara yang merambat melewati bahan penyerap akan diubah menjadi energi panas (utk menggetarkan partikel udara yang terperangkap dalam pori2 bahan penyerap. Bahan penyerap ini juga akan menurunkan frekuensi resonansi system partisi/dinding yang di dekopling. (Pernahkah anda mencoba meletakkan mineral wool/glasswool didepan center loudspeaker system Home Theater anda? Coba bandingkan bila anda letakkan di depan subwoofer anda?)

Setelah anda mencoba, maka anda akan memahami, bahwa insulasi atau soundproofing tidak ditentukan semata oleh bahan penyerap apa yang diisikan dalam dinding anda. Jika anda menggunakan dinding sandwich konvensional (kedua permukaan dihubungkan oleh stud dan anda isi celah diantaranya dengan bahan penyerap suara, suara akan tetap dapat lewat melalui stud tanpa harus melalui bahan penyerap suara. Jadi bahan penyerap hanya akan efektif bila ada dekopling.


Prinsip 4: Resonansi




                                                                                                                                                                                                                     

Prinsip ini bekerja bertentangan dengan prinsip 1, 2, dan 3, karena resonansi bersifat memudahkan terjadinya getaran. Bila getaran terjadi pada frekuensi yang sama dengan frekuensi resonansi system dinding anda, maka energi suara akan dengan mudah menembus dinding anda (seberapa tebal dan beratpun dinding anda). Ada 2 cara untuk mengendalikan resonansi ini:

Redam resonansinya, sehingga amplituda energi yang sampai sisi lain dinding akan sangat berkurang. Anda dapat menggunakan visco-elastic damping compund, tapi jangan gunakan Mass Loaded Vinyl.
Tekan frekuensi resonansi serendah mungkin dengan prinsip 1, 2 dan 3.

                                                                                                                                                                                                                       

Prinsip 5: Konduksi



                                                                                                                                                                                                                         

Ingat bahwa suara adalah gelombang mekanik, sehingga apabila dinding anda terhubung secara mekanik kedua sisinya, maka suara akan dengan mudah merambat dari satu sisi ke sisi lainnya. Untuk mengendalikannya tentu saja ada harus memotong hubungan mekanis antara sisi satu dengan sisi yang lain, misalnya dengan dilatasi antar sisi, menyisipkan bahan lain yang memiliki karakter isolasi lebih tinggi (beda Impedansi Akustik atau tahanan akustik), menggunakan studs dengan cara zigzag, dsb. Konduksi ini juga yang seringkali menyumbangkan problem flangking suara antar ruang. (Itu sebabnya pemberian dekopling/dilatasi pada lantai dan langit-langit juga penting. Sudahkan ruangan theater atau studio anda mempertimbangkan hal diatas?
                                                                                                                                                   

Oleh : Joko Sarwono

Sumber : Stick Studio     



                                

Kelas STC-Suara Transmisi, Koefisien dan Noise Reduction untuk Handi-FoamSound Transmission Class 
Istilah "STC" pada umumnya mengacu pada "Sound Transmission Class" dari bahan bangunan tertentu, dinding atau partisi. Metode tes standar yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan sifat transmisi suara penghalang adalah ASTM E 90 dan ASTM E 413. Semakin tinggi rating STC, semakin efektif penghalang adalah untuk mengurangi transmisi frekuensi suara yang paling umum. Handi-Foam Dua komponen polyurethane buih busa telah diuji secara independen sesuai dengan standar ini, dan akan mencapai STC dari 18 di dua inci tebal, dan 16 pada 1 inci tebal. STC adalah untuk tipis ketebalan busa dapat cukup diekstrapolasi untuk nilai perkiraan, yaitu ½ "Handi-Foam memiliki STC sekitar 15.STC peringkat untuk komponen dinding tidak aditif. The total rating STC dari dinding yang terdiri dari, misalnya, insulasi, drywall, kayu studs, plywood atau OSB, dll, akan belum tentu menjadi jumlah dari berbagai peringkat komponen STC. Oleh karena itu, seluruh jemaah dinding, seperti diinstal, harus diuji untuk menentukan benar Transmission Class nya Suara. Misalnya, ½ "pelapisan monolitik semprot busa poliuretan diterapkan, selain memberikan kontribusi sifat STC seperti dijelaskan di atas, juga akan membantu untuk menghilangkan suara yang disebabkan oleh getaran dengan mengikuti, dan ikatan bersama selubung dan kancing. Juga, retakan kecil atau kesenjangan dalam struktur dinding (dikenal sebagai "mengapit jalur") akan memungkinkan suara untuk mengirimkan lebih bebas, dan mengarah pada rating STC keseluruhan yang lebih rendah. Untuk alasan ini sangat penting bahwa semua potensi jalur mengapit dihilangkan atau dikurangi, dan busa poliuretan Handi-Foam merupakan produk unggulan untuk menyegel retakan ini kecil dan kesenjangan. Istilah "STC" juga kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan "koefisien transmisi suara", yang merupakan rasio matematika tergantung pada frekuensi tertentu suara. Hal ini digunakan untuk menentukan Transmission Loss, dan akhirnya, Sound Transmission Class. The hubungan antara koefisien transmisi suara (t) dan Transmission Loss (TL) adalah; TL = 10 log (1 / t)Noise Reduction KoefisienThe "Noise Reduction Koefisien" (NRC) adalah ukuran berapa banyak suara yang diserap oleh bahan tertentu, dan berasal dari diukur Koefisien Serap Suara. Metode pengujian Yang paling umum digunakan untuk menentukan penyerapan suara adalah ASTM C423 dan ISO 354. Di bawah ini adalah Koefisien Noise Reduction untuk 2 Ib/ft3 busa poliuretan khas diukur pada ketebalan yang berbeda;Ketebalan diukur Noise Reduction Koefisien(NRC)1/4 "         .203/8 "         .301/2 "         .403/4 "         .501 "            .50Ini NRC dapat dilihat sebagai persentase dari gelombang suara yang datang dalam kontak dengan busa yang tidak dipantulkan kembali dalam ruang (contoh: .50 = 50%).Informasi ini disediakan sebagai sebuah layanan, dan tidak selalu dimaksudkan untuk mencerminkan rekomendasi apapun, pedoman atau posisi of FOMO Products, Inc Setiap pengguna individu harus menentukan kesesuaian produk untuk setiap tujuan tertentu.                         

 
Insulasi Suara
Suara yang sangat keras sangat mengganggu bahkan dapat merusak pendengaran seseorang. Suara yang sangat keras juga akan meningkatkan tingkat emosi seseorang, hal ini tidak bagus dalam berbisnis. Karena suara yang sangat keras ini akan mengganggu produktifitas dan moral seseorang / perusahaan. Untuk mengantisipasi hal ini, diperlukan suatu media untuk meredam sumber suara tersebut supaya tidak masuk ke dalam ruang kerja.
Suara merambat melalui udara. Getaran suara yang dihasilkan dalam tiap detik, atau frekuensi, biasa diukur dengan satuan hertz (Hz). Tinggi atau rendahnya kekuatan suara biasa diukur dengan satuan decibels (dB).
Apabila gelombang suara datang dan mengenai suatu permukaan bahan / penghalang seperti pintu / dinding, maka akan menggetarkan permukaan tersebut. Supaya suara tersebut tidak tembus ke sisi dinding yang lain, diperlukan bahan yang dapat menyerap suara. Semakin tebal permukaan maka akan meningkatkan kinerja bahan untuk meredam / menginsulasi suara.
Sound Transmission Loss (TL)
Kemampuan suatu bahan untuk mereduksi suara disebut Sound Transmission Loss (TL). Nilainya biasa disebut dengan decibels (dB). Semakin tinggi nilai TL, semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksi suara.
Sound Transmission Class (STC)
Kemampuan rata-rata TL suatu bahan dalam mereduksi suara dari berbagai macam frekuensi. Semakin tinggi nilai STC, semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksi suara.
STC NILAI DESKRIPSI
50 – 60 : Sangat Bagus Sekali Suara keras terdengar lemah / tidak sama sekali
40 – 50 : Sangat Bagus Suara keras terdengar lemah
35 – 40 : Bagus Suara keras terdengar, tetapi harus lebih didengarkan
30 – 35 : Cukup Suara keras cukup terdengar
25 – 30 : Jelek Suara normal mudah / jelas didengar
20 – 25 : Sangat Jelek Suara pelan dapat terdengar

TEKNOLOGI POLYURETHANE

POLYURETHANE adalah campuran dua komponen bahan kimia komponen A (POLYOL) dan Komponen B (ISOCYANATE) yang diaduk (mixing) secara bersama-sama, sehingga terjadi reaksi kimia (Curing) dan membentuk foam. Bentuk dari Polyurethane : Terdapat dalam berbagai bentuk, seperti busa lentur, busa keras, pelapis anti bahan kimia, bahan perekat, dan penyekat, serta elastomers. Busa keras polyurethane digunakan sebagai bahan penyekat pada gedung, pemanas air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Busa ini juga digunakan untuk flotation dan pengaturan energi. Busa lentur polyurethane digunakan sebagai bahan pelembut pada karpet dan kain pelapis furniture, kasur, dan mobil. Busa tersebut juga digunakan sebagai pengepak barang. Perekat dan penyekat polyurethane digunakan dalam seperti di bidang konstruksi, transportasi, kapal, dan kegunaan lain yang membutuhkan kekuatan, tahan lembab, serta sifat tahan lama dari polyurethane tersebut. Istilah “polyurethane elastomer” meliputi produk turunannya antara lain, thermoplastic polyurethane, cast elastomer, dan produk-produk Reaction Injection Molded (RIM). Bahan-bahan ini meliputi banyak ragam kegunaan, dari sepatu dan roda skate sampai perlengkapan rumah, lintasan atletik, serta alat-alat elektronik. FUNGSI POLYURETHANE Sebagai bahan isolasi temperatur (Thermal Resistance) dan juga memiliki kelebihan sebagai bahan penyerap suara, ringan serta rigid sebagai bahan konstruksi. TENTANG POLYURETHANE : Polyurethane bisa ditemukan pada berbagai macam benda di sekitar kita. Misalnya saja, pada cairan pelapis dan cat, elastomer keras seperti pada roda roller blade, penyekat berbahan keras, busa lentur yang lembut, serat elastis, atau sebagai kulit utuh. Namun apa pun wujud polyurethane, hal yang perlu digarisbawahi adalah, bidang kimia tersebut merupakan hasil dari kejeniusan seorang Prof. Dr. Otto Bayer (1920-1982). Beliau dikenal sebagai “bapak” industri polyurethane, karena beliaulah tak lain sang penemu proses diisocyanate polyaddition. Untuk mengetahui asal mula polyurethane,Pada awal Perang Dunia II, polyurethane pertama kali dikembangkan sebagai pengganti karet. Keanekaragaman kegunaan polimer organik baru ini dan kemampuannya dalam menggantikan bahan-bahan yang langka, telah mendorong penggunaannya secara luas. Selama Perang Dunia II, bahan pelapis polyurethane digunakan sebagai pengisi kertas dan mostar (pelapis) pada industri pakaian tahan udara, bahan pengkilat pada finishing pesawat terbang, dan pelapis anti bahan kimia dan karat pada besi, kayu dan bagian bangunan yang menggunakan batu (missal pondasi, tembok) Hingga akhir PD II, pelapis polyurethane diproduksi dan digunakan dalam skala industri dan dapat dipesan dengan diformulasikan untuk kegunaan tertentu. Sampai pertengahan tahun 1950an, polyurethane dapat ditemukan pada bahan pelapis dan bahan perekat, elastomers, dan busa yang keras. Tidak sampai akhir 1950an, busa lentur untuk bantal yang nyaman tersedia di pasar. Dengan mengembangkan polyether polyol yang berbiaya rendah, busa lentur tersebut membuka pintu penggunaan kain pelapis, maupun penerapan di bidang otomotif seperti yang kita kenal saat ini. Formulasi, penambahan, dan teknik memproses terus dikembangkan. Seperti misalnya dalam penguat dan pencetak bagian eksterior otomotif serta sistem satu komponen. Tak heran jika saat ini, polyurethane dapat ditemukan hampir pada setiap hal yang kita sentuh—meja, kursi, mobil, pakaian, sepatu, perabotan, tempat tidur, penyekat di dinding, atap dan tembok rumah. KEUNGGULAN : Bentuknya Cair Kelebihan utama polyurethane adalah bentuknya yang cair. Untuk pengaplikasiannya, cairan tersebut disemprotkan ke media aplikasi yang diinginkan. Misalnya: dinding, ruang Karaoke, tangki(untuk pelapisan), dan dak beton. Setelah disemprotkan, cairan tadi akan mengering dalam hitungan detik. bereaksi dengan membentuk foam. Gelembung itu lalu menempel erat di permukaan bangunan. Gelembung/foam itulah yang lalu bekerja sebagai penahan rambatan panas, penahan bocor, dan peredam suara. Gelembung tersebut pun cocok menjadi pengganti bahan insulator lain yang sudah ada. Perihal beban massa yang dimiliki, polyurethane juga mempunyai berat jenis yang tidak membebani suatu bangunan. Sebab, polyurethane sangat ringan. Berat jenis yang dimilikinya hanya sekitar 36 Kg/m3. Hasil pengujian oleh produsen menunjukkan bahwa nilai koefisien rambatan panas yang dihasilkan oleh polyurethane hanya sekitar 0,017. Itu pertanda bahwa setelah ditempeli polyurethane, kapasitas panas yang diteruskan ke suatu bangunan sangat sedikit. keunggulan lain, Polyurethane, produk yang awalnya hanya digunakan kalangan industri, memiliki banyak kegunaan. Salah satunya – seperti diulas tadi-adalah sebagai bahan penahan hawa pasa(insulator) yang diakibatkan masuknya sinar matahari, sinar yang menyebabkan ruangan menjadi pengap dan panas. Disini, pemakaian polyurethane pun cukup mudah. Polyurethane di semprotkan ke bagian atas dak rumah. Penyemprotan dilakukan ke tiap bagian yang langsung bersinggungan dengan sinar matahari. “setelah mengering, “ kata Safrudin, “polyurethane mengeras sehingga mampu menahan panas.” Alhasil, suhu ruangan di bawah atap turun, lebih rendah. Nah, selain sebagai penahan panas, polyurethane juga mempunyai keunggulan sebagai bahan penahan pipa air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Polyurethane, bahan yang sangat mirip dengan busa, juga banyak digunakan untuk flotation dan pengaturan energi. PENGGUNAAN POLYURETHANE: GEDUNG DAN PABRIK - Insulation Pipe Line - Pelapisan dek beton - Dinding partisi - Pelapisan room condensor - Pelapisan Tanki - Gardu listrik & Genset RUMAH - Pelapisan diatas plafon - Pelapisan dinding dalam - Cold storage - Pelapisan runag karaoke

Polyurethane


Polyurethane adalah campuran dua jenis bahan kimia (ISOCYNATE dan POLYOL)yang diaduk secara bersama-sama, sehingga terjadi reaksi dan membentuk FOAM.
Polyurethane juga terdapat dalam berbagai bentuk, seperti busa lentur, busa keras, pelapis anti bahan kimia, bahan perekat, dan penyekat, serta elastomers.
Busa keras polyurethane digunakan sebagai bahan penyekat pada gedung, pemanas air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Busa ini juga digunakan untuk flotation dan pengaturan energi.

Busa lentur polyurethane digunakan sebagai bahan pelembut pada karpet dan kain pelapis furniture, kasur, dan mobil. Busa tersebut juga digunakan sebagai pengepak barang. Perekat dan penyekat polyurethane digunakan dalam konstruksi, transportasi, kapal, dan kegunaan lain yang membutuhkan kekuatan, tahan lembab, serta sifat tahan lama dari polyurethane tersebut.
Istilah “polyurethane elastomer” meliputi produk turunannya antara lain, thermoplastic polyurethane, cast elastomer, dan produk-produk Reaction Injection Molded (RIM). Bahan-bahan ini meliputi banyak ragam kegunaan, dari sepatu dan roda skate sampai perlengkapan rumah, lintasan atletik, serta alat-alat elektronik.

Fungsi Polyutherane
Sebagai bahan isolasi temperatur dan juga memiliki kelebihan sebagai bahan penyerap suara, ringan serta rigrid sebagai bahan konstruksi.

Tentang Polyutherane
Polyurethane bisa ditemukan pada berbagai macam benda di sekitar kita. Misalnya saja, pada cairan pelapis dan cat, elastomer keras seperti pada roda roller blade, penyekat berbahan keras, busa lentur yang lembut, serat elastis, atau sebagai kulit utuh. Namun apa pun wujud polyurethane, hal yang perlu digarisbawahi adalah, bidang kimia tersebut merupakan hasil dari kejeniusan seorang Prof. Dr. Otto Bayer (1920-1982). Beliau dikenal sebagai “bapak” industri polyurethane, karena beliaulah tak lain sang penemu proses diisocyanate polyaddition.
Untuk mengetahui asal mula polyurethane,Pada awal Perang Dunia II, polyurethane pertama kali dikembangkan sebagai pengganti karet. Keanekaragaman kegunaan polimer organik baru ini dan kemampuannya dalam menggantikan bahan-bahan yang langka, telah mendorong penggunaannya secara luas. Selama Perang Dunia II, bahan pelapis polyurethane digunakan sebagai pengisi kertas dan mostar (pelapis) pada industri pakaian tahan udara, bahan pengkilat pada finishing pesawat terbang, dan pelapis anti bahan kimia dan karat pada besi, kayu dan bagian bangunan yang menggunakan batu (missal pondasi, tembok)
Hingga akhir PD II, pelapis polyurethane diproduksi dan digunakan dalam skala industri dan dapat dipesan dengan diformulasikan untuk kegunaan tertentu. Sampai pertengahan tahun 1950an, polyurethane dapat ditemukan pada bahan pelapis dan bahan perekat, elastomers, dan busa yang keras. Tidak sampai akhir 1950an, busa lentur untuk bantal yang nyaman tersedia di pasar. Dengan mengembangkan polyether polyol yang berbiaya rendah, busa lentur tersebut membuka pintu penggunaan kain pelapis, maupun penerapan di bidang otomotif seperti yang kita kenal saat ini.
Formulasi, penambahan, dan teknik memproses terus dikembangkan. Seperti misalnya dalam penguat dan pencetak bagian eksterior otomotif serta sistem satu komponen. Tak heran jika saat ini, polyurethane dapat ditemukan hampir pada setiap hal yang kita sentuh—meja, kursi, mobil, pakaian, sepatu, perabotan, tempat tidur, penyekat di dinding, atap dan tembok rumah.

Keunggulan
Kelebihan utama polyurethane adalah bentuknya yang cair. Untuk pengaplikasiannya, cairan tersebut disemprotkan ke media aplikasi yang diinginkan. Misalnya: dinding, ruang Karaoke, tangki(untuk pelapisan), dan dak beton. Setelah disemprotkan, cairan tadi akan mengering dalam hitungan detik. bereaksi dengan membentuk foam. Gelembung itu lalu menempel erat di permukaan bangunan. Gelembung/foam itulah yang lalu bekerja sebagai penahan rambatan panas, penahan bocor, dan peredam suara. Gelembung tersebut pun cocok menjadi pengganti bahan insulator lain yang sudah ada.
Perihal beban massa yang dimiliki, polyurethane juga mempunyai berat jenis yang tidak membebani suatu bangunan. Sebab, polyurethane sangat ringan. Berat jenis yang dimilikinya hanya sekitar 36 Kg/m3. Hasil pengujian oleh produsen menunjukkan bahwa nilai koefisien rambatan panas yang dihasilkan oleh polyurethane hanya sekitar 0,017. Itu pertanda bahwa setelah ditempeli polyurethane, kapasitas panas yang diteruskan ke suatu bangunan sangat sedikit.
keunggulan lain,
Polyurethane, produk yang awalnya hanya digunakan kalangan industri, memiliki banyak kegunaan. Salah satunya – seperti diulas tadi-adalah sebagai bahan penahan hawa pasa(insulator) yang diakibatkan masuknya sinar matahari, sinar yang menyebabkan ruangan menjadi pengap dan panas. Disini, pemakaian polyurethane pun cukup mudah. Polyurethane di semprotkan ke bagian atas dak rumah. Penyemprotan dilakukan ke tiap bagian yang langsung bersinggungan dengan sinar matahari. “setelah mengering, “ kata Safrudin, “polyurethane mengeras sehingga mampu menahan panas.” Alhasil, suhu ruangan di bawah atap turun, lebih rendah.
Nah, selain sebagai penahan panas, polyurethane juga mempunyai keunggulan sebagai bahan penahan pipa air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Polyurethane, bahan yang sangat mirip dengan busa, juga banyak digunakan untuk flotation dan pengaturan energi.

Penggunaan Polyutherane
Gedung dan Pabrik
- Pelapisan dek beton
- Dinding partisi
- Pelapisan room condensor
- Pelapisan Tanki
- Gardu listrik & Genset

Rumah
- Pelapisan diatas plafon
- Pelapisan dinding dalam
- Cold storage
- Pelapisan runag karaoke

Tersedia dalam bentuk : Sheet, pipe and liquid

POLYURETHANE FOAM

APA ITU POLYURETHANE FOAM ?
 
Polyurethane Foam Terdiri dari 2 Component Material:
Component A (Polyol-based resin blends): Primarily comprised of polyols, with smaller amounts of catalysts, blowing agents, flame retardants, and surfactants.
Component B ( Isocyanate): Methylene diisocyanate (MDI)

Apabila component A & B dicampur akan terjadi reaksi/mengembang dalam beberapa detik dan membentuk foam yang padat (Closed cell).
Mayoritas pasar untuk polyurethane adalah furniture, packaging, Transportasi, bangunan dan konstruksi, coating, sepatu, mainan dll.

Pemakaian terbesar polyurethane adalah rigid foam dan spray foam.
Polyurethane foam tersebut digunakan sebagai bahan packaging / Insulasi. Karena polyurethane foam memiliki struktur sel tertutup (Closed cell), sehingga sangat baik/efektif untuk packaging/insulasi. Polyurethane foam bisa dibentuk/diaplikasi sesuai kebutuhan.  
Perbandingan Thermal Conductivity pada material insulasi
 Material
 K-Factor (W/m'k)
 Polyurethane Foam
         0.020
 Rock/Glass wool
         0.039
 Calcium Cilica
         0.052
 Cellulose
         0.046
Material insulasi yang memiliki Thermal Conductivity paling kecil adalah yang paling baik/efektif untuk menahan suhu.

11 Keunggulan Insulasi Polyurethane Spray Foam
1. Spray langsung pada media. 2. Tidak perlu perawatan. 3. Memiliki daya lekat sangat baik sehingga tidak rontok. 4. Hasil insulasi tanpa cela. 5. Insulasi bisa Vertical dan Horizontal. 6. Anti rayap/tikus. 7. Tidak Iritasi bila bersentuhan langsung pada foam. 8. Tidak beracun dan tidak berbahaya bagi kesehatan. 9. Sangat ringan sehingga tidak membebani struktur yang ada. 10. Proses insulasi sangat cepat, faom kering dalam 10 detik. 11. Awet dan tahan lama.
Polyurethane Foam Mendapat respon positif dari konsultan dan konsumen sebagai bahan insulasi suhu yang paling efektif.